Aktivis Perempuan Evy Puspitosari: Mayoritas Korban PMI Adalah Perempuan

Ad Widget
Evy Puspitosari (menerima cenderamata), Batam (12/3)

Banyaknya perempuan korban akibat PMI Illegal yang terjadi menjadi sorotan aktivis disabilitas dan perempuan kota Batam Evy Puspitosari. Hal tersebut disampaikan dalam diskusi Suara Aktivis Kemanusiaan Melawan Mafia Perdagangan Orang dan Mengawal Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, bersempena dengan acara Sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, kerjasama Pengurus Pusat Pemuda Katolik dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Minggu (12/3).

Dalam paparannya Evy memulai dengan data PMI, “Menurut data BP2MI ada 9 juta PMI di luar negeri; 3,7 juta PMI bekerja legal dan ada 5,3 juta PMI bekerja secara ilegal..” kata Evy.

Evy melanjutkan bahwa penempatan pekerja nonprosedural (illegal) menjadi potensi perdagangan orang, eksploitasi, korban kekerasan, kesewenang-wenangan, kejahatan atas harkat dan martabat manusia, serta perlakuan lain yang melanggar hak asasi manusia. “Kementerian Perempuan dan Anak mencatat 2648 korban perdagangan orang, 2319 perempuan dan 329 laki-laki…” ungkap Evy.

Evy juga mengungkap data terbaru bahwa menurut data BP2MI selama tahun 2020-2022 sekitar 540 PMI berhasil diselamatkan dari sindikat penempatan ilegal. Bila dilihat dari data BP2MI 5,3 juta pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja secara ilegal dan diperkirakan sekitar 2% merupakan korban perdagangan orang yang diberangkatkan oleh agen tidak resmi.

Di akhir paparan, Evy memberikan masukan bagaimana upaya menekan kasus perdagangan orang; diantaranya perlu penertiban administrasi dokumen kependudukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) terutama pekerja migran perempuan yang belum cukup umur. Pemda perlu mengawasi secara ketat jalur transportasi darat, laut dan udara sebagai jalur keluar masuknya sindikat perdagangan orang. Pemda perlu pro aktif membuat peraturan daerah tentang pelindungan pekerja migran Indonesia. Terkahir Evy memberi penekanan bahwa kasus Perdagangan orang harus menjadi isu bersama semua elemen bangsa terutama Negara dalam melawan mafia perdagangan orang.

Selain Evy, para narasumber yang hadir adalah Kombes Pol Amingga M Primastito Kepala BP3MI Kepulauan Riau, Effendi Sekedang dari LBH Ansor kota Batam, Renhard Pius Simanjuntak dari Pemerhati PMI.*

Related Posts

Ad Widget

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *